Sunday, November 11, 2007

Bisnis Revolusioner….


Spektakuler!!! Itu mungkin kata yang paling tepat untuk menggambarkan kiprah salah satu srikandi Indonesia, Anne Ahira
dalam memasyarakatkan Internet Marketing di Indonesia. Ya Internet Marketing suatu kosakata yang makin marak di hampir banyak milis di Internet, media massa bahkan seminar-seminar di Jakarta, Denpasar & Surabaya.

Fenomena internet marketing ini terlihat makin “menjadi” hingga majalah Wirausaha dan Keuangan menjadikannya headline (berita utama) untuk 2 kali penerbitan berturut-turut. Pada penerbitan pertama memang lebih banyak membahas tentang kiprah Anne sendiri, namun pada penerbitan kedua ini muncul wajah-wajah baru internet marketer yang berasal dari Indonesia.

Underground internet marketer, meminjam istilah yang dkemukakan oleh Bob Bastian, salah satu internet marketer yang tinggal di Bengkulu dan sedang mengambil Master di UGM yogyakarta. Pemahaman tentang bisnis online yang masih “agak miring” di masyarakat kita membuat para “underground” melakukan bisnisnya tanpa publikasi di Indonesia. Namun jangan salah, mereka melakukannya untuk pasar luar negri. Bob membidik target marketnya 90% lebih ke luar negeri.

Ada juga Rivermaya, nick name untuk Maya Hendriyani seorang ibu rumah tangga beranak satu yang juga sudah berkecimpung di dunia internet marketing ini. Saat ini Rivermaya mengelola website sebanyak 16 buah yang menjadi bisnisnya dan dia bisa mengendalikannya dari rumah.

Ada satu person yang menarik perhatian saya pada majalah WK ini yaitu, Edy Sihombing. Beliau saat ini masih berstatus sebagai pegawai negri sipil salah satu instansi pemerintah. Namun, sejak tahun 2005 sudah melirik internet marketing ini dan terjun ke bisnis online ini hingga sekarang.

Revolusi Para Semut! Ini adalah istilah yang dikemukakan oleh Isdiyanto, Pemred WK dalam salah satu tulisannya menanggapi fenomena bisnis online dengan internet marketing-nya. Beliau menggambarkannya dengan membandingkan dengan film animasi bugs life produksi Walt Disney Pixar.

Ya revolusi adalah kata yang tepat menanggapi pergerakan para “aktifis” internet marketing ini. Terutama bila melihat kondisi Indonesia saat ini yang masih dalam keterpurukan yang tidak berkesudahan rasanya, bencana dimana2, pengangguran makin meningkat, walaupun peringkat Negara terkorup sudah menjadi no.2  ini merupakan salah satu alternative bisnis, dimana kita sedang berusaha mengembangkan jiwa-jiwa entrepreneurship bangsa ini.

Bahkan seorang motivator ulung Indonesia, Tung Desem Waringin, pernah juga menyelenggarkan seminar tentang internet marketing ini dengan mendatangkan para pakar dibidang ini ke Jakarta. Seminar yang bertajuk Global Internet Summit ini dihadiri oleh pakar dari Singapura, Malaysia, Amerika dan Australia.

Kita bisa menanggapi fenomena ini dengan bijak, apakah kita akan menganggap arus revolusi ini sebagai sesuatu yang positf dan menjadi pelaku aktif atau hanya sebagai pengamat saja. Seperti penonton bola yang sibuk “menganalisa” para pemain di lapangan dan merutuk pemain yang gagal mencetak GOL ke gawang lawan.

The choice is yours….

No comments: